Trump Main Golf Saat Putranya Eric Membantah Isu Kematian
Donald Trump menghabiskan libur Hari Buruh dengan bermain golf di tengah spekulasi publik soal kondisi kesehatannya.
Pada Senin, 1 September, Trump terlihat meninggalkan Gedung Putih menuju Trump National Golf Course di Sterling, Virginia. Menurut laporan pers Gedung Putih, ia bermain golf selama sekitar lima setengah jam sebelum kembali.
Trump tampil dengan topi baseball putih, kaus golf putih, dan jaket hitam tipis.
Perjalanan golf ini terjadi sehari setelah putra keduanya, Eric Trump (41), membantah keras isu kematian ayahnya yang beredar di media sosial. Tagar “Trump Is Dead” dan “Where Is Trump?” sempat menjadi tren di X pada Jumat, 29 Agustus, setelah Wakil Presiden J.D. Vance memberikan komentar terkait kesehatan Trump.
Eric mengunggah ulang sebuah pernyataan Trump yang berbunyi, “Saya belum pernah merasa sebaik ini sepanjang hidup saya,” lalu menambahkan komentarnya sendiri: “Kaum radikal kiri benar-benar sakit dan menyimpang…”
Dalam wawancara dengan USA Today pekan lalu, Vance (41) sempat menyinggung soal kesiapan dirinya jika sesuatu terjadi pada presiden, yang kemudian memicu kekhawatiran publik.
“Ya, tragedi memang bisa terjadi. Tapi saya sangat yakin Presiden Amerika Serikat dalam kondisi baik, akan menyelesaikan masa jabatannya, dan melakukan hal besar bagi rakyat Amerika,” kata Vance.
“Dan jika, semoga tidak, terjadi tragedi buruk, saya rasa tidak ada pelatihan di lapangan yang lebih baik daripada pengalaman saya selama 200 hari terakhir,” tambahnya.
Isu kesehatan Trump sebelumnya mencuat setelah foto-foto menunjukkan adanya memar di tangannya.
Menanggapi spekulasi publik dan pertanyaan media, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menjelaskan bahwa memar tersebut disebabkan karena Trump “bersalaman sepanjang hari, setiap hari.”
Dokter Gedung Putih, Sean Barbarella, pada Juli lalu juga merilis catatan medis yang menyebutkan memar tersebut “sesuai dengan iritasi jaringan lunak ringan akibat sering bersalaman dan konsumsi aspirin, yang merupakan bagian dari pencegahan standar kardiovaskular.”
Pada bulan yang sama, Trump juga didiagnosis menderita insufisiensi vena kronis setelah terlihat memiliki pergelangan kaki yang bengkak.
Barbarella menegaskan kondisi itu “jinak dan umum, terutama pada individu berusia di atas 70 tahun.”
Meski begitu, sang dokter menambahkan bahwa Trump tetap berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.