Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puluhan Pantai di Amerika Ditutup Jelang Liburan Panjang Akibat Kontaminasi Bakteri Feses

Puluhan Pantai di Amerika Ditutup Jelang Liburan Panjang Akibat Kontaminasi Bakteri Feses

Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat yang identik dengan liburan panjang, puluhan pantai dan danau di berbagai negara bagian terpaksa ditutup akibat tingginya kadar bakteri berbahaya. 

Penyebab utamanya adalah kontaminasi limbah feses yang kerap menjadi masalah serius di musim panas, baik di perairan tawar maupun laut.

Enam Negara Bagian Terdampak

Setidaknya enam negara bagian telah mengeluarkan peringatan penutupan atau imbauan untuk pantai dan danau tertentu yang hasil tesnya menunjukkan kadar bakteri feses di atas ambang batas aman.

 Massachusetts memimpin dengan menutup hampir dua lusin pantai akibat kadar bakteri berlebihan. 

New York menutup empat pantai, sementara Illinois telah mengeluarkan setidaknya delapan imbauan dalam beberapa minggu terakhir.

Los Angeles County hingga Selasa lalu telah merilis delapan imbauan kualitas air laut, dan Michigan menutup tiga pantainya. Angka-angka ini menunjukkan skala masalah yang cukup serius di musim panas tahun ini.

Bakteri E.coli dan Enterococcus Jadi Biang Kerok

Bakteri yang menyebabkan kekacauan bagi para perenang musim panas ini adalah E.coli dan Enterococcus—kuman berbahaya yang umumnya ditemukan dalam feses manusia dan hewan. 

Kontaminasi dapat terjadi karena limbah kotoran, pupuk kandang, atau limpasan air hujan. E.coli lebih sering ditemukan di air tawar, sedangkan Enterococcus dapat berkembang baik di air laut maupun tawar.

Edward Dudley, direktur E. Coli Reference Center di Pennsylvania State University, menjelaskan bahwa pengujian kualitas air untuk berenang merupakan prosedur rutin dan umum dilakukan, begitu pula dengan penutupan pantai.

Musim Panas Jadi Waktu Rawan

Antarpreet Jutla, profesor teknik lingkungan di University of Florida, mengungkapkan bahwa penutupan pantai lebih sering terjadi di bulan-bulan musim panas. 

"Suhu permukaan laut yang tinggi membuat bakteri dapat tumbuh lebih mudah," jelasnya. Namun, berbagai faktor lain seperti aktivitas manusia, suhu udara, dan pergerakan air juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri.

Jutla menegaskan bahwa penutupan pantai akibat bakteri feses sangat umum terjadi dan bukan fenomena baru. 

Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan rutin terhadap kualitas air di tempat-tempat rekreasi.

Ancaman Ganggang Beracun di North Carolina

Di North Carolina, pihak berwenang memperingatkan tentang ledakan populasi ganggang cyanobacteria di Danau Norman. 

Masyarakat diimbau untuk menjauhkan anak-anak dan hewan peliharaan dari air yang tampak hijau terang, biru, atau berbuih. 

Berbeda dari bakteri feses, cyanobacteria merupakan penyebab paling umum ledakan ganggang di air tawar seperti danau atau sungai, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim mungkin memicu ledakan ganggang cyanobacterial lebih sering.

Standar Pengawasan Berbeda Tiap Negara Bagian

Meskipun Environmental Protection Agency (EPA) menetapkan pedoman tentang kadar aman bakteri feses, setiap negara bagian dapat menetapkan standar kualitas air dan pemantauan mereka sendiri. Beberapa negara bagian seperti Illinois melakukan pengujian pantai umum setiap dua minggu sekali.

Risiko kesehatan dari paparan bakteri ini tidak main-main. Kontaminasi dapat menyebabkan penyakit pencernaan dan infeksi kulit yang serius. 

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mematuhi peringatan penutupan dan tidak nekat berenang di area yang telah dinyatakan tidak aman.

Fenomena ini menjadi pengingat penting tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan pentingnya menjaga kebersihan ekosistem air untuk kesehatan publik.

Sumber: nbcnews.com