Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wanita 37 Tahun dengan Kanker Otak Stadium Akhir Rayakan Keriput sebagai ‘Tanda Seberapa Banyak Kamu Hidup dan Mencintai’

Wanita 37 Tahun dengan Kanker Otak Stadium Akhir Rayakan Keriput sebagai ‘Tanda Seberapa Banyak Kamu Hidup dan Mencintai’

Seorang wanita dengan kanker stadium akhir percaya bahwa penuaan seharusnya dirayakan — karena menurutnya keriput dan kulit yang mulai kendur adalah “tanda seberapa banyak kamu telah hidup dan mencintai.”

Abi Feltham, yang membagikan kisah menyentuh — dan terkadang lucu — tentang perjalanannya menghadapi kanker otak stadium akhir dan hidup tanpa alkohol di media sosial, baru-baru ini mengunggah video manis sekaligus mengharukan tentang alasan ia merayakan pertambahan usia.

“Peluang saya untuk mencapai usia lanjut hampir 0%. Saya tahu, rasanya menyedihkan jadi saya,” kata Abi, 37 tahun, dalam narasi suara pada video montase yang diunggah 2 Agustus, menampilkan momen ia bepergian, berkumpul bersama teman, dan menitikkan air mata di depan kamera.

“Pasti kamu pernah mendengar bahwa menua adalah sebuah privilese, dan orang yang mengatakan itu benar sekali. Tapi izinkan saya menjelaskan dari sudut pandang seseorang yang tahu hidupnya akan terputus lebih cepat — seseorang yang setiap kali melihat tanda lahir baru di dadanya, diingatkan bahwa ia harus mengucapkan selamat tinggal kepada teman dan keluarga jauh sebelum waktunya,” lanjut Abi.

Wanita 37 Tahun dengan Kanker Otak Stadium Akhir Rayakan Keriput sebagai ‘Tanda Seberapa Banyak Kamu Hidup dan Mencintai’

Abi, yang berasal dari London, didiagnosis menderita tumor otak pada April 2024 setelah mengalami sakit kepala dan gangguan penglihatan.

Setelah menjalani operasi, kemoterapi, dan radioterapi, ia diberitahu sebulan kemudian bahwa ia mengidap tumor otak stadium 3, jenis langka yang disebut oligodendroglioma, yang bermula di sistem saraf pusat.

Dalam unggahan media sosialnya tentang merangkul proses penuaan, Abi — yang kini menjadi duta untuk organisasi Brain Tumor Research — berkata, “Tolong jangan berharap dirimu lebih muda. Jangan menyalahkan diri sendiri karena menunjukkan tanda-tanda seberapa banyak kamu telah hidup, mencintai, dan tersenyum selama bertahun-tahun.”

“Keriputmu, kulitmu yang mulai mengendur, adalah suvenir dari beberapa momen terbaik dalam hidupmu, dan juga dari masa-masa terburuk yang kamu pikir tak akan mampu kamu lewati. Tapi nyatanya, kamu berhasil,” tambahnya.

Abi melanjutkan, “Penuaan bukanlah bencana… bukan sesuatu yang harus dilawan. Itu adalah proses alami yang memang dirancang tubuh untuk dilakukan, seperti bernapas, menyembuhkan luka, melahirkan, atau bahkan, pada akhirnya, meninggal. Itu berarti kamu masih ada di sini, punya hidup untuk dijalani dan dinikmati, jadi manfaatkanlah.”