Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Bahaya Kurang Tidur: Dari Sistem Imun Lemah Hingga Risiko Penyakit Kronis

Bahaya Kurang Tidur

Penyanyi terkenal Rihanna pernah mengaku hanya tidur tiga hingga empat jam semalam, sementara aktris Sydney Sweeney mengklaim bisa bertahan dengan hanya dua jam tidur. 

Madonna juga pernah berbagi kepada Rolling Stone bahwa ia sering mengalami insomnia dan hanya tidur enam jam untuk "melewati hari."

Namun, gaya hidup selebriti ini ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut NHS Inggris, orang dewasa membutuhkan rata-rata tujuh hingga sembilan jam tidur setiap malam. 

Kurang tidur sesekali mungkin tidak terlalu bermasalah, tetapi jika terjadi secara konsisten, berbagai masalah kesehatan serius bisa mengintai.

1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Dr. Sue Peacock, konsultan psikolog kesehatan dan ahli tidur, menjelaskan bahwa saat kita tidur, sistem imun tubuh memproduksi zat pelindung bernama sitokin yang berfungsi melawan infeksi bakteri dan virus.

"Sitokin ini juga membantu Anda tidur lebih nyenyak, memberikan energi ekstra bagi sistem imun untuk melindungi tubuh dari penyakit," jelasnya. 

Tanpa tidur cukup, produksi sitokin menurun drastis, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan pemulihan yang lebih lama.

Penelitian tahun 2023 bahkan mengungkap bahwa tidur kurang dari enam jam semalam dapat mengurangi respons imun terhadap vaksinasi. 

Studi yang dilakukan French National Institute of Health menemukan efek ini lebih signifikan pada pria dan kelompok usia 18-60 tahun.

2. Kecemasan Meningkat

Kurang tidur dan kecemasan membentuk lingkaran setan yang sulit diputus. Dr. Sue menjelaskan, "Kecemasan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk tertidur karena otak berada dalam mode 'fight or flight', memikirkan berbagai kemungkinan buruk."

Sebaliknya, kurang tidur juga memicu kecemasan lebih lanjut, menciptakan siklus yang memperburuk kedua kondisi. 

Penelitian menunjukkan kurang tidur mengurangi kemampuan kita tetap positif saat menghadapi tantangan emosional.

3. Gangguan Menstruasi

Bagi wanita, kurang tidur dapat mengganggu hormon tiroid. Dr. Katharina Lederle, spesialis tidur, menjelaskan bahwa kadar TSH (thyroid-stimulating hormone) meningkat saat kurang tidur, terutama pada wanita muda dalam fase folikular.

"Tingkat TSH yang tinggi menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, anovulasi, amenore, hingga keguguran berulang," ungkapnya.

4. Kenaikan Berat Badan

Pernahkah Anda merasa sangat lapar setelah begadang? Ini karena tidur mengatur hormon kortisol, leptin, dan ghrelin yang mengontrol nafsu makan. 

Kurang tidur menurunkan kadar hormon-hormon ini, meningkatkan nafsu makan berlebihan dan risiko obesitas.

5. Produktivitas Menurun

Studi di Amerika Serikat menemukan karyawan yang tidur lima jam semalam kehilangan 2,22 hari kerja per tahun, dibandingkan 1,48 hari bagi yang tidur delapan jam. 

"Kurang tidur mengganggu fungsi kognitif, pengambilan keputusan, memori, dan rentang perhatian," jelas Dr. Katharina.

6. Risiko Penyakit Serius

Dr. Sue memperingatkan bahwa kurang tidur kronis meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung. Risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya juga meningkat. 

Yang lebih mengkhawatirkan, kurang tidur dikaitkan dengan gangguan memori, penurunan kognitif, bahkan peningkatan risiko Alzheimer.

Meski para selebriti mungkin terlihat baik-baik saja dengan jam tidur minimal, jangan tergoda meniru gaya hidup mereka. 

Investasi pada tidur berkualitas adalah investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang Anda.

Source: metro.co.uk